Rabu, 27 Januari 2016

                NASIONALISME MESIR  
   Nasionalisme Mesir terjadi pada abad ke 19 yang bertujuan untuk mengakhiri kekuatan bangsa asing di Mesir serta memperjuangkan Mesir sebagai sebuah unit politik yang unil dan merdeka seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada masa Firaun di Zaman Mesir Kuno. Peristiwa ini dilatar belakangi saat dibukanya Terusan Suez yang merupakan pelabuhan dan jalur perdagangan paling ramai dan penting di Kawasan Timur Tengah pada 1896 yang menjadi rebutan negara-negara Barat terutama Inggris dan Prancis.
   Kekuatan Inggria mulai kuat di Mesir pada 1875 saat Mesir mengalami krisis ekonomi dan membuat Khediv Ismail (Raja Mesir) menjual saham Terusan Suez kepada Inggris dan Prancis. Akibat campur tangan Inggris dan Prancis dalam pemerintahan, menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan rakyat. Pemberontakan ini dipimpin oleh Pasha Arabi yang bersikap anti terhadap orang-orang asing yang akhirnya menuntut perubahan tatanan pemerintahan.
   Penyebab timbulnya nasionalisme di Mesir ini disebabkan oleh beberapa hal :

1. Adanya gerakan wahabi, yang semula merupakan gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintahan Turki yang saat itu berkedudukan di Mesir yang dikuasai Ottoman dari Turki.

2. Adanya pengaruh revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia juga membawa suara Revolusi Prancis yang kemudian menimbulkan paham liberal dan nasionalisme Mesir.

3. Munculnya kaum pelajar yang berpaham modern.

4. Adanya gerakan Pan Arav, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan dengan yang menganjurkan persatuan semua bangsa Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.
  
  Pada 7 Desember 1907 diadakan Kongres Nasional yang pertama dipimpin Mustafa Kamil sebagai hasil dari cita-cita perjuangan Arabi Pasha setelah sebelumnya gerakan pemberontakannya dapat dipadamkan. Kongres ini bertujuan untuk membangun Mesir secara liberal untuk mencapai kemerdekaan yang penuh.
   Pemerintahan Mesir yang dipengaruhi Inggris berusaha menindas gerakan ini, tetapi gerakan nasional ini semakin menjelma menjadi gerakan yang kuat dan kemudian menjadi partai wafd (Utusan) dibawah pimpinan Saad Zaghlul Pasha. Pada 1919 timbul pemberontakan di Mesir dan Saad Zaghlul Pasha dibebaskan kembali. Kaum nasionalis Mesir menuntut kemerdekaan negaranya dan berkobarlah pemberontakan, Saad Zaghlul Pasha ditangkap lagi dan diasingkan ke Gibraltat
   Pihak Inggris tidak lagi menekan para nasioanalis Mesir dan mengeluarkan Pernyataan Unilateral pada 28 Februari 1922, yang berisi :

1. Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir

2. Inggris berhak atas empat masalah pokok, yaitu :
    a) Mempertahankan Terusan Suez
    b) Mempergunakan daerah militer untuk operasi               militer
    c) Mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa             lain
   d) Melindungi bangsa asing di Mesir dan                              kepentingannya

   Setelah ditandatanganinya deklarasi tersebut membuat Mesir dianggap dalam dunia internasional sebagai negara merdeka, meskipun belum sepenuhnya. Namun pihak kaum nasionalis Mesir tetap menentangnya sebab Inggris tetap berhak atas empat masalah pokok tersebut diatas. Revolusi baru terjadi pada 1952, berhasil menggulinglan monarki Mesir yang sebelumnya dibentuk oleh Inggria dan menjadikan Mesir sebuah Negara Republil dengan Gamal Abdul Nasser sebagai presiden pertamanya.

Selasa, 26 Januari 2016

                                                                    Misi Iwakura


Hasil gambar untuk Misi diplomatik Jepang ke Eropa kedua

Misi Iwakura pada 1871 dilakukan oleh jepang untuk melihat budaya asing oleh Jepang karena pada masa itu Jepang dianggap kurang berkembang. Dan mengambil beberapa kebudayaan timur tradisional oleh Jepang tanpa menghilangkan kebudayaan tradisional yang telah tumbuh kuat di Jepang itu sendiri.
 Misi Diplomatik Jepang Pertama ke Eropa dikirim ke Eropa oleh keshogunan Tokugawa pada 1862. Kepala misi tersebut adalah Takenouchi Yasunori, gubernur Provinsi Shimotsuke (sekarang Prefektur Tochigi). Kepala staff misi tersebut adalah Shibata Takenaka Sadataro. Fukuzawa Yukichi yang merupakan anggota dari misi tersebut, berperan sebagai salah satu dari dua penerjemah. Misi tersebut diikuti oleh 40 pria. Sesuai dengan namanya, misi tersebut merupakan misi diplomatik Jepang ke Eropa yang ketiga, yang didahului oleh Misi Diplomatik Tensho (1582-1590) dan ekspedisi yang dipimpin oleh Hasekura Tsunenaga antara 1613-1620.

Hasil dari misi ini adalah Jepang mendapatkan perubahan yang signifikanj dalam bidang militer, perindustrian, perekonomian, dan teknolgi. Dan tambahan dari Restorasi Meiji, Jepang dapat memperkuat pertahanannya dengan memiliki beberapa peralatan perang besar dalam jumlah banyak.

Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Misi_Diplomatik_Jepang_Pertama_ke_Eropa

                                                                RESUTORI MEIJI

    Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kumpulan pengetahuan yang mencakup pelajaran geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi, sejarah, sosioculture dan masih banyak lagi pengetahun tentang manusia yang bisa anda dapatkan dalam ruang lingkup IPS ini. IPS lebih menekankan kepada bagaimana manusia berinteraksi dalam kehidupannya, asal-usul peradaban di dunia, dan perekonomian manusia sebagaimana semestinya.
   Mari kita mulai saja dengan pelajaran dalam IPS yang sedang saya pelajari ini.

RESUTORI MEIJI

1. Apa itu Resutori Meiji?

     Resutori meiji berasal dari kata meiji yang berarti "kekuasaan yang cerah" . Resutori meiji adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman Edo (sering juga disebut Akhir Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman Meiji.

2. Latar Belakang Resutori Meiji

   Penyebab Restorasi Meiji begitu banyak. Jepang baru menyadari betapa terkebelakangnya mereka dibandingkan negara-negara lainnya di dunia setelah datangnya Komodor Amerika Serikat Matthew C. Perry yang memaksa Jepang membuka pelabuhan-pelabuhan untuk kapal-kapal asing yang ingin berdagang. Komodor Perry datang ke Jepang menaiki kapal super besar yang dilengkapi persenjataan dan teknologi yang jauh lebih superior dibandingkan milik Jepang saat itu. Para pemimpin Restorasi Meiji bertindak atas nama pemulihan kekuasaan kaisar untuk memperkuat Jepang terhadap ancaman kekuatan-kekuatan kolonial waktu itu. Kata Meiji berarti kekuasaan pencerahan dan pemerintah waktu itu bertujuan menggabungkan "kemajuan Barat" dengan nilai-nilai "Timur" tradisional.[2] Para pemimpin utama, pembantu kaisar pada waktu itu di antaranya: Itō Hirobumi, Matsukata Masayoshi, Kido Takayoshi, Itagaki Taisuke, Yamagata Aritomo, Mōri Arinori, Ōkubo Toshimichi, and Yamaguchi Naoyoshi. Meskipun secara resmi kekuasaan negara berada di tangan kaisar, kekuatan politik hanya bergeser dari Keshogunan Tokugawa ke sebuah oligarki. Sebagian besar kekuasaan berada di tangan pemimpin elite dari Provinsi Satsuma (Ōkubo Toshimichi, Saigō Takamori) dan Provinsi Chōshū (Itō Hirobumi, Yamagata Aritomo, dan Kido Takayoshi). Mereka mempertahankan praktik-praktik kekuasaan kaisar yang lebih tradisional, dan menempatkan Kaisar Jepang sebagai satu-satunya otoritas spiritual negeri dan para menteri yang memerintah atas nama kaisar.

3. Pengaruh Resutori Meiji bagi jepang

 Restorasi Meiji mengakselerasi industrialisasi di Jepang yang dijadikan modal untuk kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer pada tahun 1905 di bawah slogan "Negara Makmur, Militer Kuat"

 Pemerintah Oligarki Meiji yang bertindak atas nama kekuasaan kaisar memperkenalkan upaya-upaya mengonsolidasi kekuasaan untuk menghadapi sisa-sisa pemerintahan zaman Edo, keshogunan, daimyo, dan kelas samurai.

 Pada tahun 1868, semua tanah feodal milik Keshogunan Tokugawa disita dan dialihkan di bawah "kendali kekaisaran". Tindakan ini sekaligus menempatkan mereka di bawah kekuasaan pemerintahan baru Meiji. Pada tahun 1869, daimyo Domain Tosa, Domain Hizen, Domain Satsuma, dan Domain Chōshū yang telah berjasa melawan kekuasaan keshogunan, dibujuk untuk mau "mengembalikan domain mereka kepada kaisar." Daimyo lainnya juga selanjutnya diperintahkan untuk melakukan hal yang sama. Dengan adanya penghapusan wilayah domain, maka untuk pertama kalinya tercipta pemerintahan Jepang yang terpusat dan berkuasa di semua wilayah negeri.

 Pada tahun 1871, semua daimyo dan mantan daimyo dipanggil untuk menghadap kaisar untuk menerima perintah pengembalian semua domain kepada kaisar. Sekitar 300 domain (han) diubah bentuknya menjadi prefektur yang dipimpin oleh gubernur yang ditunjuk oleh negara. Pada tahun 1888, beberapa prefektur telah berhasil dilebur menjadi satu sehingga jumlah prefektur menciut menjadi 75 prefektur. Kepada mantan daimyo, pemerintah berjanji untuk menggaji mereka sebesar 1/10 dari pendapatan bekas wilayah mereka sebagai penghasilan pribadi. Selanjutnya, utang-utang mereka berikut pembayaran gaji serta tunjangan untuk samurai diambil alih oleh negara.


Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meiji